Ditulis oleh relawan Kelas Inspirasi Bandung:
Abdullah Akhmadi ( kel 43 )
MESIN WAKTU ITU BERNAMA SEKOLAH DASAR

Kelas Inspirasi Bandung 4 2016 @SD Cidadap2
MESIN WAKTU ITU BERNAMA SEKOLAH DASAR
Hari itu saya dan kawan-kawan saya yang hebat-hebat (yang hebat mah kawan-kawan saya, da saya mah apa atuh lah) diberikan kehormatan untuk mengajar di SDN Cidadap 2.Uniknya di antara kami yang ngajar tidak ada satu pun yang tinggalnya deket sekolah, Kang Anggriawan dari Cimahi,Teh Fitria dari Sariwangi,Teh Milda dari antapani, Teh Kandi dan Teh Adilah dari Bandung kota, Kang Lutfi dari buah batu, saya dari Kopo,Teh Riri dari Baleendah dan selebihnya (Teh Anis,Teh Fitria,Teh Tania) dari Jakarta. Bahkan Kepala sekolah rumahnya di Majalaya, Ari kita kebagian ngajar di Ledeng, meuni jauh atuh euy, hehehe..
But it’s OK, hal ini juga yang menunjukkan bahwa pendidikan itu sangat sangat sangat sangat (1000 x) layak untuk di perjuangkan, walaupun jauh juga tetep semangat atuh.
Setelah opening, saya kebagian ngajar di kelas 3 saat jam pertama dan ini adalah kelas paling menyenangkan selama saya ikutan KI. Ini kelas paling aktif, paling semangat, paling sopan, paling menyenangkan karena walaupun mereka masih kelas 3 sudah bisa komunikasi 2 arah, ditambah saya sangat terbantu dengan siswi yang namanya Analy, sepertinya dia itu ketua kelas, anak ini paling semangat dan juga paling di dengar sama temen2nya. Someday I believe she will be a great leader.
Selanjutnya saya mengajar di kelas 4 dan 6, yang pasti, mengajar di kelas ini seru, menyenangkan, dan tidak usah di tanya apa cita-cita anak laki-laki di kelas ini, rata-rata mereka akan menjawab, cita-cita ingin menjadi pemain Persib. Saya merasa beruntung tidak kebagian mengajar kelas 1 dan 2, Seperti teh Milda dan kang Anggri.Mengajar di kelas 1 & 2 harus ekstra sabar apalagi menghadapi anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang hyperaktif, nangis,dan berantem.
Sing soleh/solehah ya murid-muridku, da kasep, geulis, bageur. Sing semangat belajar karena masa depan negeri ini ada di tangan kalian.
Buat saya memasuki halaman sekolah dasar itu ibarat saya sedang memasuki mesin waktu, saya bisa melihat masa lalu saya bersama teman2 SD saya beberapa tahun lalu, dan saya pun bisa melihat masa depan negeri ini melalui wajah ceria, semangat dan canda tawa mereka. Tugas kita adalah merawat semangat dan kecerian mereka agar tidak padam. Mari kita jaga agar tunas-tunas negeri ini akan tumbuh besar, yang layaknya pohon, daun nya menggapai langit tp akarnya tetap menghujam ke bumi. Karena kami percaya anak-anak ini akan mencapai cita-citanya setinggi langit seperti daun tp tetap rendah hati seperti akar menghujam ke bumi
Buat kami acara Kelas Inspirasi ini sebenarnya bukan berbagi cerita agar anak-anak ini bisa mewujudkan mimpi dan cita-cita mereka.
Tetapi sebenarnya Kelas Inspirasi ini berbagi cerita agar anak anak ini bisa mewujudkan cita-cita dan mimpi kami. Ya, cita-cita dan mimpi kami. Cita-cita kami sederhana, Indonesia yang lebih baik di masa datang melalui tangan-tangan mereka.
Jakarta. Februari 2016
Foot note :
Saya adalah seorang Offshore Engineer dan selalu memakai baju coverall . Tiap kali ngajar saya dikira sebagai petugas kebersihan atau pemadam kebakaran sehingga selalu gagal jadi inspirator dan agak sedih ketika mengetahui tidak ada yang mau jadi Offshore Engineer seperti saya. Alasannya bermacam-macam, ada yang takut hiu lah, takut kebakar lah, takut kecemplung lah, hua ha ha ha. But kids are always kids. Someday mereka akan tumbuh dan melihat dunia. KI selanjutnya saya akan mencoba menjadi fotografer..:)